"aduh.. masih lama ya" meli menunggu nunggu buka puasa. " iya... kamu main aja dulu, yang lainnya kan lagi main" kata ustadhah mita. Hari ini Meli, Reni, Lila, Ejo, Odi, Anka, Pandi dan Mary sedang menginap di rumah ustadzah Mita. " Ustadzah , kenapa sih harus puasa setiap tahun" tanya Ejo setelah main, " aduh... cape nih enaknya ngapain ya" Reni keringetan saat selesai main. " kita main sepeda aja yuk, nanti ustadzah jelaskan sambil naik sepeda" kata ustadzah mita.
" jadi kita sebenarnya beruntung lho, bisa mendapati bulan ramadhan," kata ustadzah Mita. " iya, soalnya bulan puasa itu bulan tambah pahala, ini hari keberapa ayo" . " ke dua belas" kata anak anak serempak. " yap betul, kita sudah melewati sepuluh hari pertama berarti kita dapat rahmat, sebentar lagi sepuluh hari kedua jika kita puasa penuh kita dapat keampunan, " kata ustadzah Mita. " kalau sepuluh hari terakhir kita dapat apa? " tanya Mary. " bagus pertanyaan Mary, sepuluh hari terakhir itu kita dapat , perlindungan dari siksa api neraka" . " wau". anak anak takjub.
" sebentar lagi kita akan memasuki malam ke17, kita akan memasuki malam nuzulul quran, itu hari turunnya alquran, kita mesti berbuat banyak kebaikan, apalagi di sepuluh hari terakhir, dan hari ganjil, misalnya 21, hari 23, hari 25, hari 27, dan hari 29, itu adalah..." tanya ustadzah Mita, " laylatul qadar" kata Lila. " artinya apa Odi" tanya ustadzah Mita lagi. " malam yang lebih baik dari seribu bulan, 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun, jadi saat kita berbuat baik, pahalanya sama dengan kita berbuat baik selama 83 tahun, iya kan" kata Odi.
" iya betul sekali, jadi kita berbuat baiklah saat sepuluh hari terakhir, terutama saat hari ganjil, karna siapa tahu kita dapat malam laylatul qadar, beruntung sekali kan? " kata ustadzah Mita." laylatul qadar itu malam ke berapa ustadzah? " tanya Pandi " Kan Allah yang tahu, lah udah jam setengah enam, kita belum siap siap buat buka, pulang yuk, " ajak Anka. " oh iya, anak anak pulang yuk, " ajak ustadzah Mita, " hore" Meli senang, iya tidak bosan lagi, sudah mau buka ternyata, semangat ya puasanya teman teman, supaya bisa dapet pahala banyak, itung itung, bekel buat masuk surga.
" jadi kita sebenarnya beruntung lho, bisa mendapati bulan ramadhan," kata ustadzah Mita. " iya, soalnya bulan puasa itu bulan tambah pahala, ini hari keberapa ayo" . " ke dua belas" kata anak anak serempak. " yap betul, kita sudah melewati sepuluh hari pertama berarti kita dapat rahmat, sebentar lagi sepuluh hari kedua jika kita puasa penuh kita dapat keampunan, " kata ustadzah Mita. " kalau sepuluh hari terakhir kita dapat apa? " tanya Mary. " bagus pertanyaan Mary, sepuluh hari terakhir itu kita dapat , perlindungan dari siksa api neraka" . " wau". anak anak takjub.
" sebentar lagi kita akan memasuki malam ke17, kita akan memasuki malam nuzulul quran, itu hari turunnya alquran, kita mesti berbuat banyak kebaikan, apalagi di sepuluh hari terakhir, dan hari ganjil, misalnya 21, hari 23, hari 25, hari 27, dan hari 29, itu adalah..." tanya ustadzah Mita, " laylatul qadar" kata Lila. " artinya apa Odi" tanya ustadzah Mita lagi. " malam yang lebih baik dari seribu bulan, 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun, jadi saat kita berbuat baik, pahalanya sama dengan kita berbuat baik selama 83 tahun, iya kan" kata Odi.
" iya betul sekali, jadi kita berbuat baiklah saat sepuluh hari terakhir, terutama saat hari ganjil, karna siapa tahu kita dapat malam laylatul qadar, beruntung sekali kan? " kata ustadzah Mita." laylatul qadar itu malam ke berapa ustadzah? " tanya Pandi " Kan Allah yang tahu, lah udah jam setengah enam, kita belum siap siap buat buka, pulang yuk, " ajak Anka. " oh iya, anak anak pulang yuk, " ajak ustadzah Mita, " hore" Meli senang, iya tidak bosan lagi, sudah mau buka ternyata, semangat ya puasanya teman teman, supaya bisa dapet pahala banyak, itung itung, bekel buat masuk surga.
Komentar
Posting Komentar