Di suatu kerajaan yang bernama kerajaan majwah. Hiduplah seorang gadis yang cantik, ia tinggal bersama adik dan ibu ayahnya, dia hidup sangat sederhana, selain cantik dia juga berilmu pengetahuan, memiliki ahlak terpuji, dan dia sangat bijaksana dan adil. Suatu hari ayah dan ibunya pergi ke luar kota untuk bekerja di sana selama sebulan. Ia dan adik tidak sendirian di rumah ia masih ada hewan peliharaan yang sangat ia sayangi. Siapakah nama gadis itu? Dia bernama Aifanda Hilserina Isliah. Dia sangat cantik, tapi dia tidak berdandan, sikapnya sangat lembut, orang orang sampai menyebutnya bidadari yang terpuji. Dan adiknya bernama Halina Isahnda.
Suatu hari dia dan adiknya sedang sholat di masjid, setelah sholat ia menemukan secarik kertas yang di berikan ustad.
Surat itu berisi seperti ini " kepada siapapun yang beruntung, kalian adalah yang menemukan sebuah perhiasan yang ada di rumahmu, adakah menerimanya? ". Liah bingung, ia ingin membalas surat itu, tapi ia tak tau siapa yang mengirim surat itu. " surat itu dari raja dan ratu yang ada di kerajaan seberang"
Ujar pak ustad. " raja ratu? " Sahnda melongok. " kenapa Sahnda? " tanya kak Liah. " aku takut kan, raja ratu kan galak "
Jawab Sahnda, Sahnda memang tidak mau melawan orang yang berkedudukan tinggi, tapi memang raja ratu galak, yang di maksud adalah tegas. " tak apa Sahnda, kita kan tidak salah "
Nasihat kakak Liat memang harus di turuti. " kita harus berani jika benar ". Esoknya sehabis bangun tidur Liat dan Sabda menemukan dua bantal yang mengkilap. " belum sempat kakak balas suratnya, janjinya langsung datang, padahal kakak ingin menolak " kak Liah menjawab dengan lesu. Tok.. Tok.. Suara pintu yang mengagetkan membuat mereka takut. Dan setelah di buka ternyata adalah raja ratu dari kerajaan seberang. " ada perlu apa raja ratu kemari " tanya Sahnda. " kami akan jelaskan, sebenarnya raja di kerajaan ini turun tahta, ia ingin memberikan nya kepada putri Sintah, tapi dia tidak pantas, jadi raja di kerajaan ini meminta kami untuk mengirimkan hadiah padamu untuk ibu ayahmu, kamu dan adikmu di angkat sebagai purtri" jelas ratu. Liat dan Sabda sangat gembira, mereka sangat bersyukur.
Suatu hari dia dan adiknya sedang sholat di masjid, setelah sholat ia menemukan secarik kertas yang di berikan ustad.
Surat itu berisi seperti ini " kepada siapapun yang beruntung, kalian adalah yang menemukan sebuah perhiasan yang ada di rumahmu, adakah menerimanya? ". Liah bingung, ia ingin membalas surat itu, tapi ia tak tau siapa yang mengirim surat itu. " surat itu dari raja dan ratu yang ada di kerajaan seberang"
Ujar pak ustad. " raja ratu? " Sahnda melongok. " kenapa Sahnda? " tanya kak Liah. " aku takut kan, raja ratu kan galak "
Jawab Sahnda, Sahnda memang tidak mau melawan orang yang berkedudukan tinggi, tapi memang raja ratu galak, yang di maksud adalah tegas. " tak apa Sahnda, kita kan tidak salah "
Nasihat kakak Liat memang harus di turuti. " kita harus berani jika benar ". Esoknya sehabis bangun tidur Liat dan Sabda menemukan dua bantal yang mengkilap. " belum sempat kakak balas suratnya, janjinya langsung datang, padahal kakak ingin menolak " kak Liah menjawab dengan lesu. Tok.. Tok.. Suara pintu yang mengagetkan membuat mereka takut. Dan setelah di buka ternyata adalah raja ratu dari kerajaan seberang. " ada perlu apa raja ratu kemari " tanya Sahnda. " kami akan jelaskan, sebenarnya raja di kerajaan ini turun tahta, ia ingin memberikan nya kepada putri Sintah, tapi dia tidak pantas, jadi raja di kerajaan ini meminta kami untuk mengirimkan hadiah padamu untuk ibu ayahmu, kamu dan adikmu di angkat sebagai purtri" jelas ratu. Liat dan Sabda sangat gembira, mereka sangat bersyukur.
Komentar
Posting Komentar