Pohon pisang

Lathif adalah orang yang cantik, dia terkenal paling rajin di desa,  juga suka hidup sederhana, beda dengan Stena dia adalah orang yang hidupnya foya foya, sangat malas,. Suatu hari Lathif pergi ke depan, dia dan kak Ma'wa akan menanam pohon pisang,  mereka menanamnya dengan baik. Mereka juga menanam belakang rumah dengan sayur dan buah, halaman belakang rumah mereka lumayan luas. Terdengar suara langkah kaki,  ternyata itu Stena. " hah, nanemin taman belakang rumah, mendingan bikin kolam renang, kalo mau apa apa tinggal beli pake repot repot segala " ledek Stena, Lathif hanya tersenyum sementara kak Ma'wa cuekkan saja. " kami hanya ingin kebutuhan tercukupi untuk masa yang lebih sempit,  kita juga dapat belajar melihat pertumbuhan tanaman, lalu menghijaukan bumi kita,  serta melestarikan bahan pangan insonesia " jelas Lathif, tapi Stena tidak peduli dia langsung pergi meninggalkan Lathif. " mendingan orang kayak gitu di cuekkin aja, dia kalo di kasih omongan gak bakal mempan " bisik kak Ma'wa. Tapi ternyata Lathif tidak memilih milih teman. Nanti dia juga sadar sendiri. Saat musim kemarau semuanya kering dan panas mereka semua sangat kepanasan ada yang bolak balik cari tanaman, saat itu susah sekali. Tapi di keluarga Lathif tidak ada panas sama sekali,  semua berjalan biasa saja. Mereka memberikan warga warga setiap masing masing mendapat 6 pisang goreng dan sirup serta botol air mineral.  Semua warga menerimanya hanya Stena yang tidak menerimanya karana dia tak percaya bahwa pisang goreng itu dari pohon pisang yang mereka tanam. Stena pun meminta meminta maaf pada Lathif dia sadar bahwa pohon pisang adalah pohon seribu guna semua bagiannya berguna, dan berasal dari indonesia. Lathif mengajak Stena kerumahnya untuk belajar menggunakan bagian pohon itu, di rumah itu juga ada pohon kelapa yang juga pohon seribu guna.