'' Ralan, main yuk '' ajak Melis. '' eh Melis, bentar aku ijin mama dulu'' kata Ralan. Setelah itu mereka
ke taman. di taman sudah berkumpul kakak Tia, Nias, Diana, Anggrek, Stella dan Icha. Mereka berteduh di bawah pohon mangga sambil menikmati mangga segar dan susu sapi yang di beli di warung pak Almat. '' aku sebel ama Flora anak baru itu " kata Ralan. "semenjak dia masuk sekolah kita, dia jadi yang paling pintar, kalo ada soal susah malah nanya ke dia bukannya ngerjain sendiri " tambahnya lagi. " kok kamu bilang gitu, kan dia cuma anak baru, kelebihannya juga kita nggak tau kelebihannya apa saat dia belum ada seharusnya kita menerimanya karena punya temen seperti itu, bukannya malah gampang berteman daripada iri " kata kak Tia. esoknya di sekolah ada bu Saliha, bu Saliha memasuki kelas. Dengan seorang pak polisi. Bu Saliha memanggil Flora untuk ikut bu Saliha. " Flora mau ngapain di luar '' bisik Icha. '' mungkin di belum bayar SPP wajar anak baru seringnya telat '' kata Ralan. '' Ralan kok kamu kayak gitu '' kata Nias. " ya memang kayak gitu kok " balas Ralan. Mereka hampir mau bertengkar tapi bu Saliha masuk. " anak anak kini bu Saliha mungkin menyampaikan berita yang sedikit membuat kalian kaget '' kata bu Saliha. '' berita apa bu, apa Flora akan di bawa polisi itu ?'' tanya Ralan. '' hus, Ralan '' kata Melis merasa malu temannya berkata begitu. '' begini anak anak, lusa Flora akan pindah untuk beberapa bulan, lalu dia akan pindah ke kota jakarta lagi, akan tetapi sekolahnya tidak disini lagi. Jadi besok Flora tidak masuk sekolah " jelas bu Saliha. lalu Flora pun masuk. '' teman teman aku lusa insya allah akan pindah, dan kemungkinan nanti siang kita akan makan siang bersama di restoran halal deket sini, kalian jangan khawatir aku yang traktir " kata Flora. Ralan terdiam di mejanya, dia terharu karna Flora masih mau berbaik hati padanya walaupun dia slalu mengejeknya. saat pulang ia mencari Flora. '' Flora maafin aku slalu mengejekmu '' malu Ralan. '' ia aku sudah maafkan kok '' kata Flora mereka pun berpelukkan.
ke taman. di taman sudah berkumpul kakak Tia, Nias, Diana, Anggrek, Stella dan Icha. Mereka berteduh di bawah pohon mangga sambil menikmati mangga segar dan susu sapi yang di beli di warung pak Almat. '' aku sebel ama Flora anak baru itu " kata Ralan. "semenjak dia masuk sekolah kita, dia jadi yang paling pintar, kalo ada soal susah malah nanya ke dia bukannya ngerjain sendiri " tambahnya lagi. " kok kamu bilang gitu, kan dia cuma anak baru, kelebihannya juga kita nggak tau kelebihannya apa saat dia belum ada seharusnya kita menerimanya karena punya temen seperti itu, bukannya malah gampang berteman daripada iri " kata kak Tia. esoknya di sekolah ada bu Saliha, bu Saliha memasuki kelas. Dengan seorang pak polisi. Bu Saliha memanggil Flora untuk ikut bu Saliha. " Flora mau ngapain di luar '' bisik Icha. '' mungkin di belum bayar SPP wajar anak baru seringnya telat '' kata Ralan. '' Ralan kok kamu kayak gitu '' kata Nias. " ya memang kayak gitu kok " balas Ralan. Mereka hampir mau bertengkar tapi bu Saliha masuk. " anak anak kini bu Saliha mungkin menyampaikan berita yang sedikit membuat kalian kaget '' kata bu Saliha. '' berita apa bu, apa Flora akan di bawa polisi itu ?'' tanya Ralan. '' hus, Ralan '' kata Melis merasa malu temannya berkata begitu. '' begini anak anak, lusa Flora akan pindah untuk beberapa bulan, lalu dia akan pindah ke kota jakarta lagi, akan tetapi sekolahnya tidak disini lagi. Jadi besok Flora tidak masuk sekolah " jelas bu Saliha. lalu Flora pun masuk. '' teman teman aku lusa insya allah akan pindah, dan kemungkinan nanti siang kita akan makan siang bersama di restoran halal deket sini, kalian jangan khawatir aku yang traktir " kata Flora. Ralan terdiam di mejanya, dia terharu karna Flora masih mau berbaik hati padanya walaupun dia slalu mengejeknya. saat pulang ia mencari Flora. '' Flora maafin aku slalu mengejekmu '' malu Ralan. '' ia aku sudah maafkan kok '' kata Flora mereka pun berpelukkan.
Komentar
Posting Komentar